pemerintah indonesia melalui kementerian luar negeri di sabtu malam menyatakan protes keras juga keberatan yang mendalam atas pembukaan kantor organisasi papua merdeka (opm) selama oxford, inggris.
atas instruksi kami, dubes ri di london sudah menungkapkan posisi pemerintah itu kepada pemerintah inggris serta hal yang sama akan kami berbagi terhadap kedubes inggris dalam jakarta, tutur menteri luar negeri, marty natalegawa, selama pernyataan tertulis yang diterima selama jakarta, sabtu malam.
menlu marty menegaskan bahwa pembukaan kantor itu detail tak pas serta bertolak belakang dengan hubungan bersahabat dan selama ini terjalin dalam antara kedua negara.
bahkan posisi pemerintah inggris sendiri yang selama ini mendukung integritas wilayah nkri termasuk selama dalamnya papua serta papua barat sebagai pihak dan tidak terpisahkan daripada wilayah nkri, tegas marty.
Informasi Lainnya:
selain itu, marty menunjukan kiranya tindakan itu dan bertolak belakang melalui pandangan masyarakat internasional yang dengan tegas mendukung nkri.
perkembangan dimaksud sebenarnya lebih memperlihatkan keputusasaan pihak separatis menghadapi kenyataan dimaksud, katanya.
menurut marty, pemerintah inggris melalui kedubesnya pada jakarta telah menyatakan tanggapan pada perkembangan dimaksud dan intinya menegaskan terserah sikapnya yang tak mendukung opm.
seterusnya pemerintah inggris menegaskan pula bahwa dewan kota oxford tidak memengaruhi kebijakan politik luar negeri inggris dan memandang bahwa keputusan agar menjalankan kantor dimaksud sepenuhnya merupakan keputusan dewan kota oxford, kata menlu.
namun marty menegaskan kiranya pemerintah indonesia sudah menekankan supaya pemerintah inggris senantiasa konsisten juga nyata menunjukkan kebijakannya untuk tak mendukung tindakan apa saja dan mengenai melalui separatisme papua, sesuai melalui hubungan bersahabat indonesia dan inggris juga sejalan dengan pandangan masyarakat internasional tenntang integritas wilayah nkri.
sebelumnya diberitakan bahwa kantor opm dibuka selama oxford melalui dihadiri sederat pejabat, anggota parlemen inggris, dan wali kota oxford moh niaz abbasi. meskipun demikian pemerintah inggris berkilah kiranya upaya itu tidak berkaitan dengan kebijakan luar negeri inggris kepada indonesia.